Tampilan:0 Penulis:Editor Situs Publikasikan Waktu: 2024-07-17 Asal:Situs
Baterai asam timbal adalah salah satu jenis baterai isi ulang tertua dan paling banyak digunakan.Diciptakan pada tahun 1859 oleh fisikawan Perancis Gaston Plante, baterai ini telah memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari otomotif hingga keperluan industri.
Baterai asam timbal adalah jenis baterai isi ulang yang menggunakan reaksi kimia antara pelat timbal dan asam sulfat untuk menghasilkan energi listrik.Meskipun rasio energi terhadap beratnya relatif rendah, baterai asam timbal dihargai karena kemampuannya memasok arus lonjakan tinggi, sehingga ideal untuk aplikasi tertentu.
Baterai asam timbal terdiri dari timbal dioksida (pelat positif), timbal spons (pelat negatif), dan elektrolit asam sulfat.Selama pelepasan, kedua pelat diubah menjadi timbal sulfat, sedangkan elektrolit menjadi encer.Proses pengisian membalikkan reaksi ini.
Selama pengosongan, baterai berfungsi sebagai sel galvanik, mengubah energi kimia menjadi energi listrik.Saat mengisi daya, ia bertindak sebagai sel elektrolitik, dengan sumber daya eksternal yang menggerakkan reaksi kimia secara terbalik.
Ada beberapa jenis baterai asam timbal, antara lain:
Baterai sel kebanjiran (basah).
Baterai asam timbal yang tersegel
Baterai asam timbal yang diatur katup (VRLA).
Baterai Absorbent Glass Mat (AGM).
Baterai gel
Bahan utama dalam baterai asam timbal adalah:
Timbal peroksida (PbO2) untuk pelat positif
Spons timbal (Pb) untuk pelat negatif
Encerkan asam sulfat (H2SO4) sebagai elektrolit
Proses pembuatannya melibatkan pembuatan kisi-kisi timbal, pengaplikasian campuran pasta pada kisi-kisi, pengawetan pelat, perakitan komponen baterai, dan pengisian dengan elektrolit.
Baterai asam timbal digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
Start, penerangan, dan pengapian otomotif (SLI)
Catu daya tak terputus (UPS)
Kendaraan elektrik
Sistem penyimpanan energi terbarukan
Daya cadangan telekomunikasi
Rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi
Biaya rendah
Teknologi yang andal dan dipahami dengan baik
Beban berat
Kepadatan energi terbatas
Potensi bahaya terhadap lingkungan jika tidak ditangani dengan benar
Perawatan baterai asam timbal yang benar meliputi:
Pengisian reguler
Memantau ketinggian air pada baterai yang kebanjiran
Menjaga baterai tetap bersih dan kering
Menghindari pembuangan yang dalam
Baterai asam timbal sangat mudah didaur ulang, dengan lebih dari 99% baterai timbal didaur ulang di banyak negara.Proses daur ulang melibatkan:
Kerusakan baterai
Memisahkan komponen
Peleburan timah
Menetralkan asam
Pembuangan baterai asam timbal dengan benar sangat penting untuk mencegah kontaminasi lingkungan.Jangan pernah membuang baterai ini ke tempat sampah biasa.Alih-alih:
Kembalikan ke pengecer atau produsen
Bawalah ke pusat daur ulang bersertifikat
Berpartisipasilah dalam acara pengumpulan baterai komunitas
Seiring dengan bermunculannya teknologi baterai yang lebih baru, baterai asam timbal terus berkembang:
Paduan grid yang ditingkatkan untuk masa pakai yang lebih lama
Desain pelat yang disempurnakan untuk kinerja yang lebih baik
Integrasi dengan sistem pengisian daya pintar
T: Berapa lama baterai asam timbal bertahan?
J: Dengan perawatan yang tepat, baterai asam timbal dapat bertahan 3-5 tahun di sebagian besar aplikasi.
T: Dapatkah baterai asam timbal diisi dayanya secara berlebihan?
J: Ya, pengisian daya yang berlebihan dapat merusak baterai dan mengurangi masa pakainya.
T: Apakah baterai asam timbal yang tersegel bebas perawatan?
J: Meskipun baterai asam timbal yang tersegel memerlukan lebih sedikit perawatan dibandingkan baterai yang kebanjiran, baterai tersebut tetap mendapat manfaat dari perawatan dan pengisian daya yang tepat.
Baterai asam timbal tetap menjadi teknologi penting di dunia modern, karena menyediakan daya yang andal untuk berbagai aplikasi.Walaupun bahan-bahan tersebut mempunyai keterbatasan, biayanya yang rendah, keluaran daya yang tinggi, dan kemampuan daur ulangnya memastikan relevansinya yang berkelanjutan.Seiring kita bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, pengelolaan baterai yang tepat, termasuk daur ulang dan pembuangan, menjadi semakin penting.